Julukan si Jalak Harupat untuk Oto menggambarkan sifat pria ini yang seperti ayam jantan, kuat dan berani. Semasa hidupnya, ia dikenal berani dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, ketika Indonesia masih mengalami penjajahan Belanda.
Pria kelahiran Bojongsoang ini merupakan aktor penting pergerakan nasional ketika era penjajahan Belanda masih berlangsung.
Ironisnya, akibat kemelut politik di era awal kemerdekaan Indonesia, Oto diculik gerombolan Laskar Hitam. Hingga kini jasadnya tak pernah ditemukan.
Proyek kolaborasi Jalak Harupat ini dimaksudkan sebagai tribut untuk Oto Iskandar di Nata, sekaligus sebagai perayaan ulang tahun ketiga Rai Raka Store. Istilah Jalak Harupat sendiri mengemuka dalam obrolan tiga pihak, antara Rai Raka Store, Bung dan Chandra Ginanjar. Nama terakhir adalah pihak yang menggarap desain pomade ini secara keseluruhan.
Produk ini memiliki daya cengkeram medium-heavy dan kilap medium-low, serta memiliki kelengketan, kontrol dan slickness yang baik. Teksturnya terasa agak waxy tapi ramah saat pencolekan dan perataan. Bahan-bahan yang digunakan di antaranya adalah; petrolatum, lilin lebak, lilin mikrokristal, minyak biji jarak, shea butter, minyak kelapa, lanolin dan minyak atsiri. Jalak Harupat mengusung aroma yang timbul di tanah saat gerimis, disertai hint hangat.
Jalak Harupat akan dirilis pada tanggal 1 Februari 2016. Untuk pemesanan, silakan menghubungi pihak Rai Raka Store.
Bagi Bung, Jalak Harupat menjadi proyek kolaborasi yang kedua. Kolaborasi pertama kami terjadi pada tahun 2015, dengan komunitas yang enggan disebutkan identitasnya.
0 komentar:
Post a Comment